Selamat di Ujung Laga: Liverpool Dipaksa Imbang 1-1 oleh Sunderland di Anfield
Cairscore – Liverpool kembali gagal meraih kemenangan kandang setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan Sunderland yang sedang naik daun. Gol penyama kedudukan di menit-menit akhir memang menyelamatkan satu poin, tetapi tidak cukup meredakan kegelisahan di Anfield, terlebih posisi The Reds kini tertahan di peringkat kedelapan dan tren performa masih inkonsisten.
Hasil ini terasa kontras dengan harapan yang sempat menguat selepas kemenangan 2-0 di markas West Ham pada hari Minggu. Kemenangan tersebut dipandang sebagai titik balik tim juara bertahan, namun lawan yang tampil rapi dan penuh percaya diri seperti Sunderland kembali memperlihatkan masalah lama: kesalahan elementer di belakang dan kefasihan yang belum stabil di sepertiga akhir.
Pertandingan dimulai dengan Liverpool berusaha mengambil inisiatif penguasaan bola dan menekan sejak awal. Tempo tinggi, sirkulasi bola cepat, dan pergerakan tanpa bola mencoba meretakkan blok pertahanan tim tamu. Sunderland tidak panik; mereka merespons dengan organisasi bertahan yang disiplin, rapat antar lini, dan keberanian mengincar momen transisi. Setiap kehilangan bola Liverpool segera disergap menjadi peluang untuk mengirim umpan vertikal ke depan, memaksa lini belakang tuan rumah waspada.
Ketegangan memuncak saat Sunderland memimpin pada menit ke-67. Dari situasi yang tampak tak berbahaya, sebuah umpan buruk dari Virgil van Dijk di area sendiri dihukum tuntas oleh Chemsdine Talbi. Sang penyerang membaca jalur bola, menyambar, lalu melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang mengoyak gawang. Gol itu membungkam Anfield dan mengguncang ritme Liverpool yang sejak awal mencoba mengendalikan laga.
Tertinggal, Liverpool menggandakan intensitas. Arne Slot mendorong timnya bermain lebih langsung, menekan garis pertahanan Sunderland sedekat mungkin dengan kotak penalti. Florian Wirtz—yang masih memburu gol perdana sejak hijrah senilai £100 juta dari Bayer Leverkusen—menjadi salah satu poros kreatif upaya kebangkitan. Ia bergerak lincah di antara celah antarlini, membuka ruang untuk rekan-rekan setim, dan berkali-kali mencoba menguji kiper lawan dengan tembakan dari area berbahaya.
Puncak drama datang di penghujung waktu normal ketika Liverpool menyamakan skor. Wirtz menemukan ruang tembak dan melepaskan sepakan yang menghantam tiang gawang, bola memantul dan berakhir masuk setelah mengenai Mukiele. Sorak sorai sempat mengira Wirtz akhirnya mencatat gol perdananya, namun pencatatan resmi menganggapnya sebagai gol bunuh diri Mukiele. Bagi tuan rumah, detail itu kurang penting: yang berarti, papan skor kembali imbang dan asa tiga poin tetap hidup, walau hanya tinggal hitungan menit.
Sunderland, yang tampil berani sepanjang pertandingan, hampir mencuri kemenangan bersejarah—pertama mereka di Anfield sejak 1983. Di masa injury time, Wilson Isidor berlari bebas menyongsong ruang terbuka untuk menutup laga. Saat napas seluruh stadion tertahan, Federico Chiesa berlari balik sekuat tenaga dan melakukan sapuan penyelamatan tepat di garis gawang. Intervensi itu nilainya setara gol: Liverpool terhindar dari kekalahan, meski sentakan adrenalinnya lebih terasa sebagai peringatan keras ketimbang kelegaan.
Secara keseluruhan, Liverpool memperlihatkan dua wajah: dominan dalam penguasaan dan wilayah, namun kurang tajam dalam keputusan akhir dan rentan terhadap kesalahan sederhana. Sunderland mengajarkan pelajaran penting lewat pendekatan yang terukur—bertahan rapat, transisi cepat, dan keberanian mengeksekusi saat peluang datang. Talbi memanfaatkan satu momen ceroboh untuk mengubah alur pertandingan; sebaliknya, Liverpool butuh serangkaian dorongan dan sedikit keberuntungan untuk menyamakan kedudukan.
Bagi Arne Slot, malam di Anfield ini merangkum pekerjaan rumah yang jelas. Perlu perbaikan dalam progresi bola dari belakang agar tidak mudah dipres sebagaimana terjadi pada gol Sunderland. Di depan, koneksi antarpemain kreatif—termasuk Wirtz dan Chiesa—menjanjikan, tetapi konsistensi timing dan eksekusi masih bolong-bolong. Satu poin di kandang tentu bukan standar yang diinginkan juara bertahan, terlebih di tengah persaingan yang ketat serta jadwal padat bulan Desember.
Anfield akhirnya menutup malam dengan rasa campur aduk: lega karena terhindar dari kekalahan, namun juga frustrasi karena dua poin terlepas dari genggaman. Bila kemenangan 2-0 di West Ham beberapa hari lalu menjadi obor kebangkitan, maka hasil imbang melawan Sunderland kembali mengingatkan bahwa jalan menuju stabilitas—dan perburuan papan atas—masih panjang dan menuntut ketelitian di setiap detail.
-
10 Dec 2025Dua Sundulan Kounde Bawa Barcelona Comeback 2-1 atas Frankfurt, Kans Delapan Besar Makin Terbuka
-
10 Dec 2025Bayern Balikkan Sporting 3-1, Tiket Puncak Klasemen Kian Terbuka
-
09 Dec 2025Palmer Diparkir Demi Pulih Total: Chelsea Prioritaskan Keamanan Jelang Tandang Liga Champions ke Atalanta
-
09 Dec 2025Angin Bisa Berbalik: Xabi Alonso Hadapi Malam Penentu di Bernabéu Jelang Madrid vs Manchester City
-
08 Dec 2025Sembilan Pemain, Dua Kartu Merah, Dua Gol Swedberg: Real Madrid Tumbang di Bernabéu, Barcelona Makin Menjauh
-
08 Dec 2025Gol Honoka Hayashi Hentikan Rekor Chelsea, Everton Menang 1-0 di WSL
-
07 Dec 2025Bek Jadi Bintang, Foden Menyegel Kemenangan: Manchester City Libas Sunderland 3-0, Selisih ke Puncak Terpangkas Jadi Dua Poin
-
07 Dec 2025Drama Enam Gol di Anfield: Liverpool Tersandung 3-3 Lawan Leeds, Kursi Arne Slot Kian Goyang
-
06 Dec 2025Arab Saudi Melaju Perkasa: Tundukkan Komoro 3-1, Amankan Tiket Perempat Final Piala Arab FIFA 2025
-
04 Dec 2025Brace dan Assist Mbappe di Neraka San Mames: Madrid Libas Athletic 3-0, Selisih dengan Barcelona Tinggal Satu Poin
HOT NEWS
TRENDING
#CAIRSCORE Cairbos Dua Sundulan Kounde Bawa Barcelona Comeback 2-1 atas Frankfurt, Kans Delapan Besar Makin Terbuka Cairscore –…
#CAIRSCORE Cairbos Bayern Balikkan Sporting 3-1, Tiket Puncak Klasemen Kian Terbuka Cairscore – Bayern Munich menutup malam Eropa…
#CAIRSCORE Cairbos Palmer Diparkir Demi Pulih Total: Chelsea Prioritaskan Keamanan Jelang Tandang Liga Champions ke Atalanta Cirscore –…
#CAIRSCORE Cairbos Angin Bisa Berbalik: Xabi Alonso Hadapi Malam Penentu di Bernabéu Jelang Madrid vs Manchester City Cairscore…
#CAIRSCORE Cairbos Bek Jadi Bintang, Foden Menyegel Kemenangan: Manchester City Libas Sunderland 3-0, Selisih ke Puncak Terpangkas Jadi Dua…
-
GOAT Messi, Pemegang Rekor Peraih Tropi Terbanyak
-
Premier League Musim 2024/2025 Segera Dimulai
-
Kylian Mbappe Resmi Diperkenalkan Sebagai Pemain Baru di Real Madrid
-
Ballon d'Or 2024 Jatuh ke Tangan Rodri Menyisihkan Vinicius dan Bellingham
-
Gol Martinez di menit ke-112, Antarkan Argentina Menjadi Juara Copa Amerika 2024
-
Harry Kane Membalas Kritikan Dengan Hat-trick dan Pecahkan Rekor Haaland di Bundesliga
-
Prancis Menyusul Mesir ke Semifinal Sepak Bola Olimpiade Paris 2024
-
Paris Saint-Germain Tumbang, Kemenangan Atletico Madrid di Menit-menit Terakhir Membuat PSG Tersingkir Dari 24 Besar
-
Final Piala Presiden 2024, Arema FC Menantang Borneo FC
-
Meriam London Menggasak Preston 3-0 Tanpa Balas di Piala Liga Inggris
-
Bali United Bertengger di Puncak Klasemen Liga 1 Setelah Kalahkan Persis Solo 3-0
-
Mbappe Akhirnya Mencetak Gol dan Membawa Real Madrid Unggul 2-0 Atas Real Betis
-
Tottenham Buat Langkah Manchester City terhenti di Babak 16 besar Carabao Cup 2024/2025
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Akan Dijamu Arab Saudi
-
Debut Stefano Pioli di Al Nassr Bawa Ronaldo Dkk Tumbangkan Al Ettifaq 3-0
-
Laga Ujicoba, Chelsea Dipermalukan Celtic Dengan Skor 4-1
-
Manchester United 2-0 PAOK, MU Raih Kemenangan Perdana di Liga Europa Berkat Brace Amad
-
Start Meyakinkan Erling Haaland Mengejar Hat-trick Top Score di Liga Inggris
-
Liga 1 Indonesia : Semen Padang Ambruk, Borneo FC Berjaya
-
Ronaldo Mengisyaratkan Tanggal Pensiun, Setelah Mencetak 910 Gol Dalam Karirnya