NEWSCAIRSCORE Berita Bola Terkini

Sembilan Pemain, Dua Kartu Merah, Dua Gol Swedberg: Real Madrid Tumbang di Bernabéu, Barcelona Makin Menjauh

 

Cairscore Real Madrid mengalami malam yang kelam di Santiago Bernabéu. Menjamu Celta Vigo di lanjutan La Liga, Los Blancos kalah 0-2 dan menutup laga hanya dengan sembilan pemain setelah Fran Garcia dan Alvaro Carreras diusir wasit. Dua gol Williot Swedberg di babak kedua mengunci kemenangan tim tamu dan kian menambah tekanan pada pasukan Xabi Alonso menjelang duel Liga Champions melawan Manchester City.

Hasil ini menjadi kekalahan liga kedua Madrid musim ini dan semakin menyulitkan perburuan gelar. Barcelona kini unggul empat poin di puncak klasemen, memanfaatkan tren menurun Madrid yang hanya menang sekali dalam lima partai liga terakhir. Malam di ibu kota Spanyol itu juga diwarnai kabar buruk lain: bek Eder Militao mengalami cedera di babak pertama.

Kembali ke Bernabéu setelah rangkaian enam laga tandang lintas kompetisi—yang di antaranya dipengaruhi agenda NFL di stadion—Madrid berharap atmosfer kandang bisa mengembalikan momentum. Alonso merotasi susunan pemain dengan mengistirahatkan Antonio Rüdiger, memberi kesempatan kepada Carreras untuk memulai di jantung pertahanan, dan Raul Asencio mengisi pos bek kanan seiring absennya Trent Alexander-Arnold selama dua bulan karena cedera paha. Namun rencana itu berantakan cepat: Militao tumbang di pertengahan babak pertama dan Rüdiger terpaksa masuk menggantikan, membuat fondasi lini belakang Madrid goyah sejak dini.

Madrid menguasai bola, tetapi Celta jauh lebih efektif membaca momen. Tim tamu menerapkan blok rendah yang kompak, rapat di antara lini, dan disiplin menutup ruang kanal sayap bagi Kylian Mbappé serta Vinícius Júnior. Ionut Radu tampil brilian di bawah mistar Celta—menepis sundulan Jude Bellingham, menggagalkan tendangan jarak jauh Arda Güler, dan memenangi beberapa duel satu lawan satu yang berbahaya. Güler menyia-nyiakan peluang paling bersih Madrid di babak pertama setelah mendapat sodoran cerdas dari Mbappé, sementara upaya Vinícius yang menyambar umpan lambung Aurelien Tchouameni juga dipatahkan Radu.

Selepas jeda, Madrid mencoba meningkatkan tempo. Fede Valverde menggebrak dengan sepakan keras jarak jauh yang kembali ditepis Radu. Namun justru Celta yang lebih klinis. Dari sisi kiri, Bryan Zaragoza mengirim umpan silang matang yang disambut Swedberg dengan tembakan voli sempurna, menaklukkan Thibaut Courtois dan membungkam Bernabéu. Gol itu mengubah dinamika: Madrid semakin frustrasi, Celta kian percaya diri.

Tensi naik. Bellingham sampai harus mendapat perawatan dengan darah mengalir di wajahnya setelah insiden dengan target man Celta, Borja Iglesias. Celta tampil tegar dan tak kehilangan fokus. “Luar biasa… kami membaca pertandingan dengan sangat baik. Ya, ada momen-momen kami beruntung, tetapi permainan kami solid,” ujar Iglesias kepada Movistar. “Dengan kualitas yang mereka punya, sulit menyamai Madrid, tapi kami menguasai momen, berani memegang bola, dan bermain di area mereka. Kami menjalani pertandingan hebat.”

Madrid kemudian benar-benar kehilangan kendali. Fran Garcia menerima dua kartu kuning beruntun dalam tempo semenit—yang kedua akibat pelanggaran ceroboh terhadap Swedberg—membuat tuan rumah bermain dengan 10 pemain di sepertiga akhir laga. Alonso memasukkan tenaga segar untuk mengejar ketertinggalan; Mbappé sempat melambungkan bola melewati Radu namun membentur atap gawang, dan sundulan penyerang pengganti Gonzalo Garcia juga melenceng tipis. Harapan menyamakan kedudukan menguap saat emosi meledak di masa injury time: Carreras diganjar kartu merah karena protes keras terhadap keputusan wasit Alejandro Quintero. Dengan sembilan pemain dan ritme rusak, Madrid akhirnya tersungkur ketika Swedberg kembali mengalahkan Courtois—kali ini dengan ketenangan mengecoh kiper dan menggiring bola melewati garis.

Secara taktik, Celta menang di detail. Mereka cermat menutup jalur umpan vertikal Madrid ke antara lini, mendorong Los Blancos mengalirkan bola ke sayap dan memaksa umpan silang spekulatif yang relatif mudah diantisipasi bek tengah mereka. Transisi mereka tajam: Zaragoza menjadi outlet progresi di kiri, sementara Swedberg menusuk cerdas dari lini kedua. Radu menjadi figur kunci yang menjaga Celta tetap dalam pertandingan hingga saat Swedberg mematahkan kebuntuan. Sebaliknya, Madrid terlihat rapuh dalam struktur bertahan setelah perubahan darurat di lini belakang. Absennya Alexander-Arnold mengurangi opsi progresi dari kanan, dan ketergantungan pada momen individual Mbappé–Vinícius tidak cukup melawan blok rendah terorganisasi.

Kekalahan ini menimbulkan sejumlah konsekuensi untuk Madrid. Pertama, aspek disiplin: Fran Garcia dan Carreras dipastikan absen pada laga liga berikutnya karena skorsing. Kedua, kebugaran: kondisi Militao menambah daftar kekhawatiran di sektor bek tengah, memaksa Alonso berhitung ulang dalam rotasi jelang pertemuan berisiko tinggi di Liga Champions melawan Manchester City dan Erling Haaland pada Rabu mendatang. Ketiga, mentalitas: performa yang memudar—satu kemenangan dalam lima laga liga terakhir—serta jarak empat poin dari Barcelona menuntut respons cepat agar tidak tertinggal lebih jauh dalam perburuan gelar.

Di sisi lain, kemenangan ini menjadi dorongan besar bagi Celta. Selain three points di kandang raksasa, mereka menunjukkan identitas permainan yang rapi: kompak tanpa bola, rapi mengelola ritme, dan mematikan saat peluang hadir. Swedberg mencuri panggung lewat brace, Zaragoza mencatat asis penting, dan Radu memimpin dari belakang dengan serangkaian penyelamatan kelas atas. Celta pulang membawa bukti bahwa eksekusi rencana yang disiplin bisa menaklukkan kualitas individu lawan.

Di partai lain, Espanyol memperpanjang start impresif mereka dengan menang 1-0 atas Rayo Vallecano di RCDE Stadium, Cornella. Penalti Roberto Fernandez di babak pertama sudah cukup untuk memberi tim asuhan Manolo Gonzalez kemenangan liga ketiga beruntun. Rayo dipaksa bermain dengan 10 pemain setelah Unai Lopez mendapat kartu kuning kedua selepas jeda, namun tuan rumah juga menutup pertandingan dengan 10 orang karena Tyrhys Dolan menerima kuning kedua di menit-menit akhir. Tiga angka ini mengangkat Espanyol ke peringkat kelima, empat poin di belakang Atletico Madrid yang masih menyimpan satu laga tunda, mempertahankan momentum positif mereka di papan atas.

Malam di Bernabéu menjadi peringatan keras bagi Real Madrid: ketajaman tak cukup tanpa kestabilan, dan kualitas individu bisa dipatahkan oleh organisasi yang matang. Dengan ujian berat melawan City di depan mata dan persaingan gelar yang mengeras, respons Madrid dalam beberapa hari ke depan bisa menentukan arah musim mereka. Bagi Celta, ini adalah kemenangan yang bukan sekadar angka—melainkan validasi atas kerja taktis dan mentalitas kompetitif mereka.

HOT NEWS

TRENDING

Dua Sundulan Kounde Bawa Barcelona Comeback 2-1 atas Frankfurt, Kans Delapan Besar…

Bayern Balikkan Sporting 3-1, Tiket Puncak Klasemen Kian Terbuka

Palmer Diparkir Demi Pulih Total: Chelsea Prioritaskan Keamanan Jelang Tandang Liga Champions…

Angin Bisa Berbalik: Xabi Alonso Hadapi Malam Penentu di Bernabéu Jelang Madrid…

Bek Jadi Bintang, Foden Menyegel Kemenangan: Manchester City Libas Sunderland 3-0, Selisih…

Scroll to Top