
Aturan Dari UEFA Membuat Romeo Lavia Absen di Final Conference League
Cairscore – Menjelang partai final UEFA Conference League musim ini, Chelsea mendapatkan kabar yang cukup mengecewakan. Salah satu gelandang muda mereka, Romeo Lavia, dipastikan tidak bisa ikut ambil bagian dalam pertandingan puncak yang sangat penting tersebut. Bukan karena cedera atau performa yang buruk, melainkan karena keterbatasan regulasi dari UEFA mengenai pendaftaran pemain dalam kompetisi Eropa.
Situasi ini cukup mengejutkan karena Lavia sebenarnya berada dalam kondisi fisik yang siap bermain. Setelah sempat menepi karena cedera, ia kembali diturunkan dalam laga penutup Premier League melawan Nottingham Forest dan tampil cukup baik sebagai pemain pengganti. Namun, kesempatan untuk unjuk gigi di final Conference League harus pupus karena peraturan UEFA yang ketat.
Masalah utama terletak pada tidak terdaftarnya nama Lavia dalam skuad resmi Chelsea yang diajukan ke UEFA sejak awal musim. UEFA membagi pendaftaran pemain dalam dua daftar, yaitu List A dan List B. List A merupakan daftar utama yang terdiri dari maksimal 25 pemain, sementara List B memungkinkan klub menambahkan pemain muda yang memenuhi kriteria tertentu.
Meski secara usia Lavia memenuhi syarat List B, ia lahir pada 6 Januari 2004. Tetapi syarat administratif lainnya tidak terpenuhi. Untuk bisa dimasukkan dalam List B, seorang pemain tidak hanya harus berusia di bawah 21 tahun, tapi juga harus telah terdaftar di klub selama dua tahun tanpa putus, atau tiga tahun dengan satu kali masa peminjaman di klub dalam satu federasi yang sama.
Lavia sendiri baru didatangkan dari Southampton ke Stamford Bridge pada musim panas 2023. Artinya, ia belum cukup lama berada di klub untuk memenuhi syarat tersebut. Di sisi lain, Chelsea juga tidak memasukkan namanya dalam List A di awal musim, kemungkinan besar karena kondisi kebugarannya saat itu yang masih diragukan.
Akibatnya, Lavia terjepit dalam situasi regulasi. Ia tidak bisa masuk List A karena sudah tertutup, dan tidak memenuhi syarat untuk masuk List B. Tak ada lagi ruang untuk manuver administratif dari pihak Chelsea. Absennya Lavia menjadi kerugian tersendiri bagi pelatih anyar The Blues, Enzo Maresca, yang sejatinya ingin memaksimalkan seluruh kekuatan timnya untuk menghadapi Real Betis di final nanti.
Dengan tidak bisa digunakannya Lavia, Maresca kemungkinan akan kembali mengandalkan duet Enzo Fernandez dan Moises Caicedo sebagai jangkar lini tengah. Di depan mereka, Cole Palmer diprediksi tetap dipercaya mengisi peran sebagai gelandang serang atau playmaker, sebagaimana yang ia perankan dalam laga-laga terakhir musim ini.
Formasi tersebut sebenarnya sudah terbukti solid saat Chelsea berhasil menundukkan Nottingham Forest. Namun, kehadiran Lavia bisa menjadi opsi tambahan penting untuk rotasi ataupun perubahan taktik di tengah pertandingan. Apalagi, pemain muda asal Belgia itu dikenal memiliki kemampuan dalam membaca permainan dan distribusi bola yang cukup akurat.
Chelsea memang memiliki kedalaman skuad yang baik, tetapi di partai final, keberadaan semua pemain berkualitas akan sangat menentukan. Lavia bisa saja menjadi senjata rahasia yang berguna di saat-saat genting. Sayangnya, hal itu tidak bisa diwujudkan karena peraturan yang mengikat.
Kasus yang menimpa Lavia menjadi pelajaran penting bagi banyak klub, terutama yang aktif di bursa transfer dan memiliki banyak pemain muda potensial. UEFA memiliki regulasi yang sangat ketat terkait pendaftaran pemain, terutama dalam kompetisi antarklub Eropa seperti Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League.
Kebijakan List B yang dimaksudkan untuk memberikan tempat bagi pemain muda justru bisa menjadi bumerang jika tidak diperhatikan dengan detail. Banyak klub besar yang akhirnya tidak bisa menurunkan pemain muda mereka di fase krusial karena ketidaktahuan atau kurangnya perencanaan jangka panjang dalam hal administrasi.
Dalam kasus Chelsea dan Lavia, semua itu sudah terlambat untuk diperbaiki. Mereka kini harus fokus pada pemain yang tersedia dan memastikan bahwa absennya satu nama tidak mengganggu peluang mereka untuk mengangkat trofi di akhir musim.
Ketiadaan Romeo Lavia di final UEFA Conference League bukanlah karena performa yang buruk atau cedera kambuhan. Ia absen murni karena regulasi UEFA yang tidak memberikan ruang fleksibilitas terhadap durasi pendaftaran pemain muda. Chelsea, yang sebelumnya berharap bisa mengandalkan seluruh kekuatan terbaiknya, harus menerima kenyataan bahwa mereka kehilangan satu opsi penting di lini tengah.
Bagi Lavia sendiri, momen ini tentu menjadi kekecewaan. Namun di sisi lain, ia memiliki motivasi lebih untuk membuktikan diri musim depan, agar tak lagi tersisih hanya karena urusan administratif. Sementara bagi Chelsea, ini menjadi peringatan agar lebih cermat dalam menyusun strategi pendaftaran skuad, terutama jika ingin bersaing serius di level Eropa.
-
21 Jun 2025Chelsea Tumbang dari Flamengo Pada Ajang Piala Dunia Antarklub
-
20 Jun 2025Botafogo Sabet Kemenangan Sensasi atas PSG di Piala Dunia Antarklub
-
19 Jun 2025Real Madrid Gagal Menang dalam Debut Alonso
-
19 Jun 2025Pep Guardiola Tunjuk Erling Haaland Jadi Kapten Manchester City
-
17 Jun 2025Flamengo Taklukkan Esperance di Piala Dunia Antarklub Berkat Luiz Araujo
-
17 Jun 2025Sergio Ramos: Real Madrid Tetap Favorit Juara Piala Dunia Antarklub
-
16 Jun 2025PSG Hancurkan Atletico Madrid 4-0 di Pembuka Piala Dunia Antarklub
-
15 Jun 2025Sang Jenderal Lapangan Kembali: Gattuso Ditunjuk Pimpin Italia ke Piala Dunia 2026
-
15 Jun 2025Setelah Taklukkan Eropa, PSG Bidik Gelar di Piala Dunia Antarklub
-
15 Jun 2025Shin Tae-yong Masuk Dalam Pertimbangan Sebagai Pelatih Baru Timnas Tiongkok
HOT NEWS
TRENDING
#CAIRSCORE Cairbos Chelsea Tumbang dari Flamengo Pada Ajang Piala Dunia Antarklub Cairscore – Chelsea mengalami kekalahan pertamanya dalam ajang…
#CAIRSCORE Cairbos Pep Guardiola Tunjuk Erling Haaland Jadi Kapten Manchester City Cairscore – Pep Guardiola mengambil keputusan tidak biasa…
#CAIRSCORE Cairbos Naturalisasi Pemain Asing dan Dampaknya pada Timnas Naturalisasi – pemain asing tengah menjadi tren yang berkembang…
#CAIRSCORE Cairbos Minim Pengalaman, Moriyasu Uji Kekuatan Pelapis Samurai Biru Cairscore – Pelatih kepala timnas Jepang, Hajime Moriyasu, mengakui…
#CAIRSCORE Cairbos Duel Kiper Tangguh: Emil Audero vs Wang Dalei di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Cairscore – Timnas Indonesia…
-
Gol Martinez di menit ke-112, Antarkan Argentina Menjadi Juara Copa Amerika 2024
-
Kylian Mbappe Resmi Diperkenalkan Sebagai Pemain Baru di Real Madrid
-
Premier League Musim 2024/2025 Segera Dimulai
-
Final Piala Presiden 2024, Arema FC Menantang Borneo FC
-
Gol Lamine Yamal dinobatkan Sebagai Gol Terbaik di Piala Eropa 2024
-
Prancis Menyusul Mesir ke Semifinal Sepak Bola Olimpiade Paris 2024
-
Laga Ujicoba, Chelsea Dipermalukan Celtic Dengan Skor 4-1
-
Pertandingan 8 Besar Copa America 2024, Argentina dan Brasil Tidak Bertemu di Awal
-
GOAT Messi, Pemegang Rekor Peraih Tropi Terbanyak
-
Inter Milan Comeback Pada Laga Uji Coba kontra Lugano, Skor Akhir 2-1
-
Kemenangan Inggris Diwarnai Penalti Kontroversi dan Gol Injury Time
-
Gol Semata Wayang Jens Raven Antarkan Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024
-
Laga Perdana Ligue 1, PSG Gulung Le Havre 4-1
-
Juventus Pulang Bawa Tiga Poin dari Markas Verona Dengan Kemenangan 3-0
-
Tanpa Cristiano Ronaldo, Al Nassr Dicukur 4-0 Oleh Porto
-
Olimpiade Paris 2024: Spanyol Menjaga Peluang Kawinkan Gelar setelah Bantai Jepang 3-0
-
Prediksi Final Piala Eropa 2024 Head to Head Spanyol vs Inggris
-
Persis Solo Singkirkan Persib Bandung dari Perebutan Piala Presiden 2024
-
Timnas Indonesia U-19 Kembali Berjaya, Tekuk Kamboja 2-0
-
Piala AFF U-16 2024 : Garuda Muda Libas Vietnam 5-0