Liga Champions: Arsenal Masih Sapu Bersih dengan Jinakkan Bayern 3-1, Pertama Kali Sejak 2015 untuk Kukuhkan Puncak Grup
Cairscore – Arsenal melangkah mantap di Eropa. The Gunners menundukkan Bayern Munich 3-1 di Emirates, kemenangan pertama atas raksasa Bavaria itu sejak Oktober 2015 dan kemenangan perdana atas Bayern di era Mikel Arteta. Hasil ini mempertahankan rekor 100 persen di Liga Champions musim ini—lima kemenangan dari lima laga—sekaligus menegaskan posisi puncak grup dengan koleksi 15 poin penuh. Kekalahan Inter Milan pada malam yang sama menjadikan Arsenal satu-satunya tim dengan rekor sempurna, membuat tiket ke babak 16 besar kian dekat.
Pertandingan dibuka dengan intensitas tinggi dan duel taktis yang rapat. Bayern, yang datang dengan kepercayaan diri sebagai salah satu pemimpin klasemen domestik, mencoba menguasai ritme dengan sirkulasi bola sabar di lini belakang. Namun Arsenal memilih jalur berbeda: tempo disangga oleh Declan Rice di pusat permainan, dan momen-momen vertikal dibangun cepat lewat kombinasi Bukayo Saka dengan full-back dan gelandang yang melapisi half-space. Titik krusial tiba pada menit ke-22. Tendangan sudut Saka mengundang kegaduhan di area 5 meter; Myles Lewis-Skelly mengganggu fokus Manuel Neuer, dan Jurrien Timber menyambar bola dengan sundulan telak untuk membuka skor.
Bayern bereaksi dengan rapi. Mereka menunda pressing untuk menarik garis Arsenal, lalu mengeksekusi serangan balik panjang yang apik. Sepuluh menit setelah tertinggal, rangkaian umpan membuat Arsenal mundur setapak; Joshua Kimmich melepaskan diagonal presisi ke Michael Olise, yang mengeksekusi umpan voli mendatar melewati muka gawang, disambar Lennart Karl—penyerang 17 tahun yang menjadi pemain pertama musim ini yang mampu membobol gawang Arsenal di Liga Champions. Babak pertama ditutup dengan skor imbang, merefleksikan duel taktik yang seimbang: Arsenal unggul pada bola mati dan tusukan sayap, Bayern berbahaya saat melewati garis tekanan pertama.
Selepas jeda, kualitas kedalaman skuad tuan rumah berbicara. Arsenal menaikkan intensitas: pressing lebih kompak, sirkulasi lebih cepat, dan variasi serangan kian kaya. Mikel Merino menebar ancaman awal lewat sundulan menyambar umpan sudut Rice yang melenceng tipis. Cristhian Mosquera memaksa Neuer melakukan refleks krusial, sebelum kiper veteran itu kembali menahan tembakan keras Rice yang muncul dari second wave. Resistensi Bayern yang rapat akhirnya retak pada menit ke-69. Riccardo Calafiori memenangi duel di sisi kiri, mengirim umpan silang terukur yang disambar Noni Madueke—baru masuk dari bangku cadangan—untuk mencetak gol pertamanya sejak bergabung dari Chelsea.
Delapan menit berselang, kegigihan Arsenal menuntut harga lebih mahal dari Bayern. Eberechi Eze mengirim umpan terobosan yang mengiris ruang di belakang garis pertahanan; Neuer keluar dari gawangnya untuk memotong, tetapi salah kalkulasi. Bola lolos, dan Gabriel Martinelli menyelesaikannya tenang ke gawang kosong. Dalam seperempat jam babak kedua, Arsenal memadukan agresi dan ketenangan untuk merebut kontrol penuh—sebuah distilasi kematangan tim yang belajar dari duel-duel besar sebelumnya.
Pada malam yang sering menjadi panggungnya, Harry Kane tampil relatif senyap. Pemain Inggris yang subur di derby London Utara itu jarang mendapatkan suplai bola berkualitas di zona 14, beberapa kali dipaksa turun terlalu dalam hingga ancaman Bayern di kotak penalti meredup. Satu-satunya momen Bayern yang benar-benar berbahaya selepas jeda datang ketika Karl kembali menusuk di awal babak kedua, tetapi penyelesaiannya tepat mengarah ke David Raya.
Di sisi emosi, Arsenal menjaga pijakan. Declan Rice menyebut performa tim “luar biasa” di babak kedua, memuji intensitas kolektif serta keberanian untuk mengeksekusi momen-momen penting dengan kepala dingin. Mikel Arteta, yang kerap menuntut detail sempurna, menilai kemenangan ini sebagai validasi progres tim: secara individu dan kolektif, Arsenal tampil “sangat luar biasa”, dan energi Emirates “mengangkat level” di fase-fase penentu. Sang pelatih juga menekankan bahwa perbedaan terbesar dibanding pertemuan dua tahun lalu adalah pembelajaran yang diolah menjadi peningkatan nyata: “Kami berbeda, mereka juga berbeda. Kami belajar, kami lebih baik.”
Dari ruang ganti Bayern, Vincent Kompany memberi selamat kepada Arsenal dan mengakui bahwa timnya “membiarkan lawan mengendalikan babak kedua”. Ia menyebut paruh pertama seharusnya bisa dimaksimalkan, tetapi penurunan energi dan duel-duel yang kalah selepas jeda menggeser momentum ke kubu tuan rumah. Kekalahan ini adalah yang pertama bagi Bayern musim ini di semua kompetisi. Meski demikian, secara posisi, mereka masih berada di lintasan positif untuk lolos, dengan dua laga kandang berikutnya melawan Sporting dan Union Saint-Gilloise—sebuah kesempatan untuk mengunci tempat di delapan besar fase liga.
Di atas kertas, kemenangan ini menyiratkan tiga hal bagi Arsenal. Pertama, kedalaman skuad benar-benar menjadi pembeda. Meski kehilangan beberapa nama kunci—di antaranya bek Gabriel dan penyerang Viktor Gyokeres—dampak dari bangku cadangan justru menentukan: Madueke dan Martinelli menjadi eksekutor gol krusial. Kedua, kontrol emosi di panggung Eropa meningkat: Arsenal tidak “terbakar” saat kebobolan, malah menaikkan tempo dengan cara yang terukur. Ketiga, bola mati dan variasi serangan sayap-half-space menambah dimensi yang membuat mereka sulit dibaca.
Secara klasemen, The Gunners kini memimpin grup Liga Champions dengan keunggulan tiga poin sekaligus menjaga jarak enam poin di puncak Liga Primer. Dengan rekor sempurna lima laga, peluang untuk menyegel kelolosan lebih dini sangat besar. Namun, kehati-hatian tetap dijaga dari dalam tim. Rice mengingatkan bahwa Liga Champions adalah turnamen “masuk atau keluar” di fase gugur; fokus satu laga demi satu laga akan menjadi jangkar agar euforia tidak mengaburkan detail.
Bagi Bayern, pekerjaan rumahnya jelas: menyegarkan intensitas babak kedua, merapatkan jarak antarlini ketika menghadapi pressing agresif, dan memulihkan akurasi pada momen bola kedua. Kualitas mereka—baik pengalaman maupun materi pemain—tetap menempatkan Die Roten sebagai kandidat kuat, tetapi respon pasca-kekalahan ini akan menjadi indikator arah mereka di paruh musim berikutnya.
Pada akhirnya, malam di Emirates terasa seperti pernyataan. Arsenal mematahkan kutukan satu dekade, mempertahankan sapu bersih, dan mengirim pesan ke benua: kedewasaan permainan mereka kini selevel ambisi. Dan jika narasi musim ini terus bergulir seperti ini, bukan mustahil kedua tim akan kembali berhadap-hadapan di tahap akhir—dengan taruhannya lebih tinggi dan panggungnya lebih megah.
-
27 Nov 2025Liga Champions: Arsenal Masih Sapu Bersih dengan Jinakkan Bayern 3-1, Pertama Kali Sejak 2015 untuk Kukuhkan Puncak Grup
-
26 Nov 2025Estevao Menari di Stamford Bridge: Gol Solo Sensasional Antar Chelsea Libas Barcelona 3-0, Duel Bintang Muda Menjadi Milik Si Brasil
-
26 Nov 2025Rotasi Berujung Petaka: Strategi Guardiola Gagal, Manchester City Dipermalukan Leverkusen 0-2 di Etihad
-
25 Nov 2025Drama Aneh di Old Trafford: 10 Pemain Everton Permalukan Man United, Gueye Diusir karena Tampar Rekan Sendiri
-
24 Nov 2025Malam Sempurna Messi: Gol dan Tiga Assist Antar Inter Miami ke Final Wilayah Timur Perdana
-
24 Nov 2025PSG Perkasa di Paris: Tumbangkan Le Havre 3-0, Rebut Kembali Puncak Ligue 1
-
22 Nov 2025Derby Prancis, Marseille Lumat Nice 5-1 dan Duduki Puncak Sementara
-
20 Nov 2025Spanyol Tanpa Cela! Tiket Piala Dunia 2026 Diamankan Usai Drama 2-2 Kontra Turki di Seville
-
20 Nov 2025Belgia Mengamuk Tujuh Gol! Red Devils Kunci Tiket Piala Dunia 2026 Tanpa Terkalahkan
-
18 Nov 2025Hattrick Ganda! Fernandes dan Neves Antar Portugal Lolos Gemilang ke Piala Dunia 2026
HOT NEWS
TRENDING
#CAIRSCORE Cairbos Empat Gol di Piraeus: Mbappe Pimpin Comeback 4-3, Real Madrid Pecah Kutukan Olympiacos dan Akhiri Paceklik …
#CAIRSCORE Cairbos Liga Champions: Arsenal Masih Sapu Bersih dengan Jinakkan Bayern 3-1, Pertama Kali Sejak 2015 untuk Kukuhkan Puncak…
#CAIRSCORE Cairbos Estevao Menari di Stamford Bridge: Gol Solo Sensasional Antar Chelsea Libas Barcelona 3-0 Cairscore — Chelsea…
#CAIRSCORE Cairbos Rotasi Berujung Petaka: Strategi Guardiola Gagal, Manchester City Dipermalukan Leverkusen 0-2 di Etihad Cairscore — Perjudian…
#CAIRSCORE Cairbos Drama Aneh di Old Trafford: 10 Pemain Everton Permalukan Man United, Gueye Diusir karena Tampar Rekan Sendiri…
-
GOAT Messi, Pemegang Rekor Peraih Tropi Terbanyak
-
Premier League Musim 2024/2025 Segera Dimulai
-
Kylian Mbappe Resmi Diperkenalkan Sebagai Pemain Baru di Real Madrid
-
Gol Martinez di menit ke-112, Antarkan Argentina Menjadi Juara Copa Amerika 2024
-
Ballon d'Or 2024 Jatuh ke Tangan Rodri Menyisihkan Vinicius dan Bellingham
-
Harry Kane Membalas Kritikan Dengan Hat-trick dan Pecahkan Rekor Haaland di Bundesliga
-
Prancis Menyusul Mesir ke Semifinal Sepak Bola Olimpiade Paris 2024
-
Paris Saint-Germain Tumbang, Kemenangan Atletico Madrid di Menit-menit Terakhir Membuat PSG Tersingkir Dari 24 Besar
-
Final Piala Presiden 2024, Arema FC Menantang Borneo FC
-
Meriam London Menggasak Preston 3-0 Tanpa Balas di Piala Liga Inggris
-
Bali United Bertengger di Puncak Klasemen Liga 1 Setelah Kalahkan Persis Solo 3-0
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Akan Dijamu Arab Saudi
-
Mbappe Akhirnya Mencetak Gol dan Membawa Real Madrid Unggul 2-0 Atas Real Betis
-
Debut Stefano Pioli di Al Nassr Bawa Ronaldo Dkk Tumbangkan Al Ettifaq 3-0
-
Tottenham Buat Langkah Manchester City terhenti di Babak 16 besar Carabao Cup 2024/2025
-
Laga Ujicoba, Chelsea Dipermalukan Celtic Dengan Skor 4-1
-
Liga 1 Indonesia : Semen Padang Ambruk, Borneo FC Berjaya
-
Start Meyakinkan Erling Haaland Mengejar Hat-trick Top Score di Liga Inggris
-
Manchester United 2-0 PAOK, MU Raih Kemenangan Perdana di Liga Europa Berkat Brace Amad
-
Liga Spanyol : Derby Madrid Berakhir Imbang 1-1