
Tendangan Salto Estevao Membuka Pesta Brasil di Maracanã, Chili Dibungkam 3-0
Cairscore — Brasil menegaskan dominasinya dalam kualifikasi Piala Dunia dengan kemenangan telak 3-0 atas Chili di Stadion Maracanã (4/9/2025) , malam yang dicatat bukan hanya sebagai tiga poin bagi tim samba tetapi juga sebagai panggung bagi munculnya bintang muda Estevao. Sejak awal laga, Brasil menunjukkan intensitas tinggi dan kontrol permainan yang membuat lawan kesulitan mencari celah. Casemiro hampir membawa tuan rumah unggul pada menit keempat lewat sundulan yang pada akhirnya dianulir karena offside, namun itu hanya menandai dominasi awal Brasil yang kemudian mewujud menjadi gol-gol berkelas.
Gol pembuka datang pada menit ke-38 dan menjadi momen paling spektakuler dalam laga itu. Raphinha melepaskan tembakan dari sisi kiri yang tampak bisa dibendung kiper Lawrence Vigouroux, namun bola yang masih hidup diselesaikan oleh Estevao dengan tendangan salto yang sempurna di antara dua pemain bertahan, membantu bola melewati garis gawang. Gol itu bukan hanya penyelesaian refleks yang luar biasa, tetapi juga menandai gol kompetitif pertama pemain berusia 18 tahun tersebut bagi tim nasional senior. Reaksi penonton di Maracanã—antara takjub dan sorak—menggambarkan betapa tak lazim dan indahnya momen itu, sekaligus memberi isyarat akan potensi besar sang pemain muda.
Chili sepanjang pertandingan nyaris tak mampu membangun ancaman berarti. Statistik pertandingan memperlihatkan jurang kualitas; Brasil mengumpulkan 3,95 expected goals (xG) dari 22 tembakan, bukti betapa efisien dan variatif serangan tuan rumah, sementara Chili hanya menghasilkan 0,03 xG dari tiga tembakan yang sama sekali tak mengancam kiper Brasil—catatan pertama kali mereka gagal menguji kiper dalam laga kompetitif sejak Oktober 2012. Kerapuhan lini tengah dan ketidakmampuan memanfaatkan ruang membuat La Roja kesulitan menembus pertahanan rapat Brasil yang dikemas rapi dalam penempatan pemain dan presing terarah.
Laga sempat menegangkan ketika wasit memberikan kartu merah kepada Guillermo Maripán setelah insiden menjegal Wesley yang berpeluang mencetak gol, namun keputusan itu kemudian direvisi menjadi kartu kuning setelah tinjauan VAR menjelang turun minum. Peristiwa tersebut menambah bumbu drama pada babak pertama yang didominasi tuan rumah, sekaligus menunjukkan peran penting teknologi dalam menentukan jalannya pertandingan.
Masuknya Lucas Paquetá di babak kedua memberi dampak instan bagi kualitas permainan Brasil. Pada menit ke-72, Paquetá melompat tinggi menyambut umpan silang Luiz Henrique dan sundulannya menjebol pojok atas gawang, sebuah penyelesaian yang menambah keunggulan menjadi 2-0 dan membuka ruang lebih lebar untuk serangan lanjutan. Hanya empat menit berselang, serangan Brasil kembali membuahkan hasil. Luiz Henrique melakukan kombinasi apik dengan Bruno Guimaraes, melepaskan tembakan yang mengenai mistar, lalu Guimaraes sigap memanfaatkan bola muntah untuk menutup laga dengan gol ketiga. Rentetan gol itu menunjukkan kedalaman skuad Brasil yang mampu mengganti ritme dan tetap berbahaya lewat pemain pengganti.
Permainan ofensif Brasil malam itu tidak hanya mengandalkan satu jalur; ada variasi lewat sayap, penetrasi diagonal, serta pergerakan dari lini kedua yang kerap menyulitkan struktur bertahan Chili. Kehadiran pemain-pemain muda seperti Estevao yang berani menempatkan diri di momen krusial, ditambah kualitas pemain tengah dan koneksi dengan winger seperti Raphinha dan Luiz Henrique, membuat Brasil tampil komplet. Sementara Chili, meski mencoba mengatur serangan balik, terjebak dalam tekanan terus-menerus dan lebih sering kehilangan bola di area berbahaya sendiri.
Kemenangan ini membawa Brasil naik ke posisi kedua klasemen kualifikasi, menambah optimisme dalam upaya mereka mengamankan tiket ke putaran final. Bagi Chili, hasil ini memperpanjang krisis hasil mereka dan menggarisbawahi perlunya evaluasi menyeluruh; berada di dasar klasemen bukan hanya soal laga malam itu, melainkan cerminan performa yang harus segera diperbaiki jika ingin bersaing kembali.
Secara personal, malam ini menjadi tonggak bersejarah bagi Estevao. Dengan usianya yang baru 18 tahun, ia tercatat sebagai pemain Brasil termuda yang mencetak gol kompetitif sejak era Pelé, yang pada Piala Dunia 1958 mencetak gol saat berusia 17 tahun. Perbandingan itu memberi dimensi sejarah pada gol salto yang indah tersebut—sebuah awal yang menjanjikan bagi karier internasionalnya jika ia terus dikembangkan dengan bijak. Pelatih Brasil, di laga debut pertamanya di Maracanã, kemungkinan akan mendapat dorongan besar untuk terus memainkan kombinasi pemain kawakan dengan bakat-bakat muda yang muncul malam ini.
Pada akhirnya, skor 3-0 bukan sekadar angka; itu adalah gambaran lengkap betapa superiornya Brasil di lapangan pada malam itu—ketajaman penyelesaian, kedisiplinan taktik, dan keberanian pemain muda untuk tampil dalam sorotan besar. Chili pulang tanpa gol dan dengan pekerjaan berat menanti untuk memperbaiki situasi mereka di sisa kualifikasi, sementara Brasil melaju dengan percaya diri, memanfaatkan momentum kemenangan untuk menghadapi sisa pertandingan dengan ambisi yang meningkat.
-
12 Sep 2025Kiamat di Caracas: Vinotinto Pecat Batista Setelah Drama 6-3 dan Ambisi Piala Dunia Pupus
-
12 Sep 2025Bellingham Tertekan di Madrid: Arda Güler dan Mastantuono Terus Menanjak, Xabi Alonso Diuji di Tengah Jadwal Gila
-
12 Sep 2025Kejutan di Kualifikasi: Bolivia Gulung Brasil 1-0 dan Amankan Tiket Playoff, Kolombia Hancurkan Venezuela 6-3
-
12 Sep 2025Kane: Kemenangan 5-0 atas Serbia Harus Jadi Tolok Ukur Inggris Menuju Piala Dunia
-
09 Sep 2025MLS Skors Luis Suárez Tiga Laga Setelah Insiden Pasca-Final, Absen di Laga Ulang Kontra Sounders
-
09 Sep 2025Luka Modrić di Ambang Sejarah: Kroasia Hajar Montenegro 4-0 dan Dekati Piala Dunia Kelima
-
08 Sep 2025Presiden Fenerbahce Sebut Pemecatan Mourinho "Menyakitkan"
-
07 Sep 2025Kemenangan Tipis, Kritik Mengemuka: Inggris 2-0 Atasi Andorra di Villa Park
-
07 Sep 2025Ronaldo dan Félix Bantai Armenia 5-0, Portugal Puncaki Grup F di Yerevan
-
05 Sep 2025Tendangan Salto Estevao Membuka Pesta Brasil di Maracanã, Chili Dibungkam 3-0
HOT NEWS
TRENDING
#CAIRSCORE Cairbos Presiden Fenerbahce Sebut Pemecatan Mourinho “Menyakitkan” Cairscore – Presiden Fenerbahce, Alic Koc, mengungkapkan bahwa keputusan memecat Jose…
#CAIRSCORE Cairbos Tendangan Bebas Szoboszlai Antar Liverpool Taklukkan Arsenal 1-0 Cairscore – Liverpool meraih kemenangan dramatis 1-0 atas Arsenal…
#CAIRSCORE Cairbos De Ligt Tegaskan Pemain United Tetap Dukung Amorim Usai Kemenangan Dramatis atas Burnley Cairscore— Bek Manchester United…
#CAIRSCORE Cairbos Misi Berat Los Blancos di Liga Champions: Dari Bernabéu ke Perbatasan Tiongkok Cairscore — Undian fase grup…
#CAIRSCORE Cairbos Reuni Emosional di Etihad: De Bruyne Kembali Saat Man City Diundi vs Napoli di Liga Champions Cairscore…
-
Premier League Musim 2024/2025 Segera Dimulai
-
Kylian Mbappe Resmi Diperkenalkan Sebagai Pemain Baru di Real Madrid
-
Gol Martinez di menit ke-112, Antarkan Argentina Menjadi Juara Copa Amerika 2024
-
Final Piala Presiden 2024, Arema FC Menantang Borneo FC
-
GOAT Messi, Pemegang Rekor Peraih Tropi Terbanyak
-
Prancis Menyusul Mesir ke Semifinal Sepak Bola Olimpiade Paris 2024
-
Laga Ujicoba, Chelsea Dipermalukan Celtic Dengan Skor 4-1
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Akan Dijamu Arab Saudi
-
Inter Milan Comeback Pada Laga Uji Coba kontra Lugano, Skor Akhir 2-1
-
Juventus Pulang Bawa Tiga Poin dari Markas Verona Dengan Kemenangan 3-0
-
Mbappe Akhirnya Mencetak Gol dan Membawa Real Madrid Unggul 2-0 Atas Real Betis
-
Debut Stefano Pioli di Al Nassr Bawa Ronaldo Dkk Tumbangkan Al Ettifaq 3-0
-
Start Meyakinkan Erling Haaland Mengejar Hat-trick Top Score di Liga Inggris
-
Portugal Menang Tipis 2-1 Atas Kroasia, Ronaldo Capai Rekor 900 Gol
-
Gol Semata Wayang Jens Raven Antarkan Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024
-
Tanpa Cristiano Ronaldo, Al Nassr Dicukur 4-0 Oleh Porto
-
Real Madrid Raih Kemenangan Pertamanya Musim Ini Walau Mbappe Tampil Melempem
-
Gol Lamine Yamal dinobatkan Sebagai Gol Terbaik di Piala Eropa 2024
-
Pertandingan 8 Besar Copa America 2024, Argentina dan Brasil Tidak Bertemu di Awal
-
Los Blancos Menyudahi Perlawanan Villarreal 2-0, Kini Tempel Ketat Barcelona