NEWSCAIRSCORE Berita Bola Terkini

#CAIRSCORE    Cairbos

Dembele dan Bonmati Bertahta di Panggung FIFA 2025: Malam Peneguhan Dominasi Paris dan Barcelona

 

Cairscore – Malam penghargaan FIFA di Doha menghadirkan kisah dominasi dan konsistensi yang menawan. Ousmane Dembele, penyerang lincah Paris Saint Germain dan tim nasional Prancis, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA pria tahun ini. Di sisi lain, maestro lini tengah Spanyol dan Barcelona, Aitana Bonmati, melanjutkan supremasi pribadinya dengan meraih penghargaan wanita untuk ketiga kalinya berturut-turut. Dua bintang ini menjadi wajah paling menonjol dari musim yang menampilkan kerja kolektif brilian, ambisi tanpa kompromi, dan standar permainan yang menanjak di panggung tertinggi.

Dembele menutup musim dengan torehan yang mencolok: 35 gol di semua kompetisi, termasuk 21 gol di Ligue 1 yang mengantarnya menjadi top skor. Perannya tidak sekadar produktif; ia menjadi motor pendorong kemenangan pertama PSG di Liga Champions, menutup perjalanan gemilang dengan menghantam Inter Milan 5-0 di final. Malam puncak itu menjadi simbol transformasi Dembele dari figur berbakat menjadi pemimpin serangan yang menentukan. Penghargaan FIFA ini melengkapi tahun emasnya, menyusul Ballon d’Or yang telah ia menangkan pada September. Bersama skuat PSG yang superior, Dembele juga merasakan sapu bersih gelar domestik musim lalu dan melaju hingga final Piala Dunia Antarklub—rangkaian pencapaian yang menegaskan peran sentralnya dalam proyek besar klub Paris. Pada usia 28 tahun, ia berada pada titik kedewasaan karier, memadukan eksplosivitas, ketenangan penyelesaian, serta keberanian mengambil risiko dalam momen-momen krusial.

Di panggung yang sama, Aitana Bonmati menegaskan dirinya sebagai standar emas sepak bola wanita modern. Gelandang Barcelona itu kembali menyapu penghargaan besar: Pemain Terbaik Liga Champions musim ini dan Ballon d’Or wanita untuk ketiga kalinya berturut-turut—rekor personal yang menggambarkan konsistensi performa pada level yang nyaris tak tersentuh. Ia menjadi penggerak Barcelona meraih treble domestik dan membawa timnya menembus final Liga Champions. Bersama tim nasional Spanyol, Bonmati juga melangkah hingga final Euro 2025 dan, meski takluk dari Inggris lewat adu penalti, ia tetap dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Turnamen. Di usia 27 tahun, Bonmati telah menjelma menjadi simbol pengaruh dari lini tengah: ritme, visi, dan ketenangan yang menyatu dalam satu paket komplet, menghadirkan kendali permainan yang jarang dimiliki pemain lain di posisinya.

Rangkaian penghargaan pelatih turut mengukuhkan tema besar malam itu: stabilitas dan kapasitas memaksimalkan talenta. Sarina Wiegman kembali mengangkat trofi pelatih wanita terbaik—untuk kelima kalinya—usai memimpin Inggris mempertahankan gelar Kejuaraan Eropa. Rekor tersebut menandai keberlanjutan metodologi yang efektif, adaptif, dan berorientasi detail pada level internasional. Di kubu pria, Luis Enrique dinobatkan sebagai pelatih terbaik setelah membawa Paris Saint Germain meraih mahkota Liga Champions perdana mereka, menyatukan intensitas taktik, kontrol pertandingan, serta kultur kompetitif yang tampak solid sepanjang musim.

Di bawah mistar, penghargaan kiper terbaik juga menyajikan kisah penentu. Hannah Hampton (Inggris/Chelsea) dinobatkan sebagai kiper wanita terbaik, berkat kiprah krusialnya dalam keberhasilan Lionesses menjuarai Euro 2025, termasuk penyelamatan di babak adu penalti, serta kontribusi dalam treble domestik bersama klub. Untuk kategori pria, Gianluigi Donnarumma (Italia), yang kini memperkuat Manchester City, meraih penghargaan kiper terbaik atas perannya dalam kemenangan treble Paris Saint Germain—sebuah pengakuan atas refleks, ketenangan, dan kehadiran dominannya di momen-momen genting.

Selebrasi keindahan gol tak luput dari sorotan. Lizbeth Ovalle (Meksiko) memenangi Penghargaan FIFA Marta untuk gol terbaik sepak bola wanita, berkat eksekusi tendangan kalajengking yang memesona bersama Tigres saat menghadapi Guadalajara pada Maret. Sementara itu, Santiago Montiel merebut Penghargaan Puskas untuk gol pria terbaik melalui tendangan salto akrobatiknya untuk Independiente melawan Independiente Rivadavia pada partai Primera Argentina di bulan Mei—perayaan kreativitas dan keberanian yang mewujud dalam satu sentuhan sempurna.

Pada akhirnya, gelaran FIFA 2025 di Doha menjadi panggung pengukuhan: Dembele dan Bonmati menegaskan diri sebagai poros prestasi di jagat sepak bola, sementara deretan pemenang lainnya menampilkan mosaik kualitas yang merata di berbagai lini—dari ruang taktik pelatih hingga tangan dingin para penjaga gawang, dari presisi skema hingga puisi indah dalam gol-gol terbaik. Malam itu menutup musim dengan cara yang tak sekadar merayakan pemenang, melainkan juga menandai standar baru yang akan menjadi acuan ketika tirai kompetisi berikutnya kembali dibuka.

HOT NEWS

TRENDING

Dembele dan Bonmati Bertahta di Panggung FIFA 2025: Malam Peneguhan Dominasi Paris…

Drama Delapan Gol di Old Trafford: United Tiga Kali Unggul, Bournemouth Gagalkan…

Haaland Brace: City Bungkam Palace 3-0, Perburuan Gelar Kian Memanas

Salah Kembali, Bikin Asis Penentu! Liverpool Jinakkan Brighton 2-0 di Tengah Badai…

Brace Raphinha Angkat Barca! Menang 2-0 atas Osasuna, Keunggulan Puncak Melebar 7…

Scroll to Top