PSG Kurang Bertenaga tapi Kembali Rebut Puncak, Persiapan Sulit Jelang Duel Panas Lawan Barcelona

Cairscore – Paris Saint-Germain kembali menempati puncak klasemen Ligue 1 usai meraih kemenangan 2-0 atas Auxerre di Parc des Princes pada Sabtu malam, namun kemenangan yang relatif mudah itu tetap meninggalkan banyak pertanyaan menjelang laga besar Liga Champions melawan Barcelona. Gol pertama Illia Zabarnyi — yang merupakan gol pertamanya untuk PSG sejak bergabung dari Bournemouth — dan sundulan Lucas Beraldo di babak kedua memastikan tiga poin yang mengangkat juara bertahan Prancis dan Eropa itu ke puncak klasemen setelah enam pertandingan.

Pertandingan berlangsung dengan tempo yang tak terlalu tinggi karena absennya beberapa pemain kunci PSG dan manajer Luis Enrique memilih melakukan rotasi untuk menjaga kebugaran skuad. Ousmane Dembélé, yang baru saja meraih Ballon d’Or awal pekan ini, masih duduk di tribun saat ia menjalani pemulihan cedera paha. Selain itu, Desire Doue, kapten Marquinhos, dan Joao Neves juga tak dapat dimainkan, sehingga Enrique mengandalkan kombinasi pemain senior yang tersisa dan talenta muda untuk menutup lubang-lubang di susunan tim.

Zabarnyi membuka skor tepat setelah menit ke-30 memanfaatkan situasi tendangan sudut pendek; ia menyelesaikan aksi dengan tenang setelah menerima umpan silang Vitinha. Pada awal babak kedua, bek Brasil Lucas Beraldo menambah keunggulan lewat sundulan memanfaatkan umpan silang Senny Mayulu, yang menjadi salah satu sosok muda yang dipercaya tampil sebagai starter. Keunggulan dua gol membuat PSG bisa lebih tenang mengatur ritme permainan, meski Auxerre sempat menebarkan ancaman. Kevin Danois melepaskan tembakan yang membentur tiang gawang dan Danny Namaso beberapa kali merepotkan lini belakang tuan rumah, tetapi kiper Lucas Chevalier tampil sigap untuk mengamankan gawang PSG.

Kemenangan ini sekaligus menunjukkan kedalaman skuad PSG yang memungkinkan mereka tetap meraih hasil positif meski tidak menurunkan kekuatan penuh. Namun, ada kekhawatiran nyata terkait kebugaran beberapa pemain, terutama Vitinha yang ditarik keluar di babak pertama dan Khvicha Kvaratskhelia yang digantikan pada babak kedua. Kondisi keduanya akan sangat diperhatikan menjelang perjalanan sulit ke Camp Nou pada pertengahan pekan. PSG membutuhkan kedua pemain itu dalam kondisi fit agar pelatih Luis Enrique dapat menurunkan tim yang kompetitif menghadapi Barcelona, mengingat skuad saat ini masih tampak kurang solid jika harus bermain tanpa beberapa nama penting.

Perhatian klub juga tertuju pada peluang memperkuat barisan pertahanan dan lini tengah setelah beberapa pemain muda seperti Senny Mayulu dan Ibrahim Mbaye mendapat kesempatan tampil reguler, sementara Quentin Ndjantou dan Mathis Jangeal mendapatkan kesempatan debut senior dari bangku cadangan. Keterlibatan pemain muda ini dapat menjadi berkah jangka panjang, tetapi dalam jangka pendek tekanan kompetisi Eropa menuntut kedalaman pengalaman yang belum sepenuhnya dimiliki oleh komposisi pemain yang banyak mengandalkan talenta muda.

Di luar Parc des Princes, hasil-hasil Ligue 1 akhir pekan ini menambah dinamika persaingan papan atas. Marseille sempat unggul lalu bangkit untuk menang 2-1 atas Strasbourg pada Jumat malam lewat gol Amir Murillo yang tercipta di masa injury time, sementara Monaco menderita kekalahan 3-1 di kandang Lorient pada Sabtu pagi. Kekalahan Monaco semakin diperparah oleh kartu merah kapten Thilo Kehrer yang keluar dari lapangan di akhir babak pertama, dan Lorient memanfaatkan situasi itu dengan gol Mohamed Bamba serta dua gol telat dari Pablo Pagis. Ansu Fati, yang sedang dipinjam dari Barcelona, hanya mampu memperkecil ketertinggalan Monaco lewat penalti di masa tambahan waktu — gol yang menambah catatan produktivitasnya, tetapi tidak cukup untuk menghindari hasil buruk bagi tim pangeran itu. Situasi Monaco juga diperumit oleh belum turunnya Paul Pogba sejak digaet pada bursa transfer musim panas, dan sebuah catatan mengkhawatirkan adalah sembilan gol yang bersarang dalam tiga pertandingan terakhir mereka menjelang laga Liga Champions melawan Manchester City.

Dengan hasil ini, PSG memimpin klasemen unggul tiga poin atas beberapa pesaing seperti Marseille, Monaco, Lyon, dan Strasbourg, tetapi keunggulan tipis itu bisa cepat memudar jika masalah kebugaran dan konsistensi tak segera diatasi. Luis Enrique dihadapkan pada dilema klasik: menjaga tenaga pemain utama untuk duel besar Eropa sekaligus menjaga ritme dan kualitas performa di kompetisi domestik. Keputusan mengenai ketersediaan Vitinha dan Kvaratskhelia akan sangat menentukan pendekatan taktis PSG di Camp Nou.

Secara garis besar, kemenangan atas Auxerre adalah hasil yang positif secara tabel dan moral, namun gambaran yang lebih lengkap menunjukkan PSG masih butuh perbaikan sebelum bisa dielu-elukan sebagai kandidat juara Eropa yang benar-benar siap. Lini depan yang kadang tak menemukan sentuhan akhir, rotasi yang memaksakan pemain muda mengambil peran besar, serta rentetan absensi pemain kunci membuat laga di Barcelona menjadi ujian sesungguhnya bagi kedalaman dan fleksibilitas skuad. Jika PSG mampu menyeimbangkan rotasi dan pemulihan pemain dalam beberapa hari ke depan, mereka berpeluang mempertahankan performa puncak; bila tidak, perjalanan di panggung Eropa bisa membuat tekanan kembali meningkat.